Seiring
dengan banyaknya berita adanya pembobolan, pencuri toko/ rumah, maka banyak
juga orang mulai melirik ALARM SYSTEM (untuk rumah maupun tempat usaha).
Alarm
system seperti security, SISKAMMAN : Sistem Kemanan Mandiri ( Maksain dikit
ah..), dimana system keamanan yang berdiri sendiri secara electronic. Dimana alat
ALARM system tersebut akan memantau/ Menjaga Rumah dan Toko kita 24 Jam tanpa
henti dan tanpa ketiduran.
Apa yang dilakukan ALARM system
tersebut bila mengetahui ada penyusup:
1. ALARM atau SIRINE akan berbunyi, minimal jarak 50Meter kedengaran
(tergantung jenis Sirinenya), memberitahu
secara AUDIO ke sekitarnya
2. Lampu Alarm juga menyala, untuk
memberitahu secara visual ke sekitarnya
3. Menelpon si Pemilik Alarm ataupun Security Team
4.
Mengirim SMS ke Pemilik Alarm ataupun Security Team
Maka
dari itu, kita akan sama sama belajar bagaimana memilih dan membeli ALARM
System yang pas dan tidak mubajir. Tapi TEPAT GUNA…
Kita
akan mulai step by step, dan yang kami sarankan disini adalah Prosedure standar
yang kami pelajari, dan biasanya user akan menyesuaikan dengan DANA serta
KEPERLUAN mereka.
Step
No.1: Perhatikan Rumah/
Toko anda, pintu dan jendelnya, ada berapa posisi yang memungkinkan seseorang
masuk ke dalam rumah. Contoh:
·
Pintu depan 1 pcs (Pintu
kamar… bisa perlu/ bisa tidak, tergantung situasi)
·
Pintu Belakang 1 pcs
·
Jendela 2 pcs (Jendela yg tidak bisa dimasuki
orang tidak usah, jendela kaca yg berteralis)
·
Area / Ruangan Yang perlu kita Pasangkan Sensor Alarm (PIR)
Step
No.2: Pemilihan Dialer/
Message Alert untuk Alarm System, PSTN/
Telpon Kabel atau yang biasa kita sebut TELKOM, atau menggunkan GSM Card. Jadi disini kita akan memilih
type Alarm Rumah kita. Umumnya kami temui ada 3 type:
1. PSTN Alarm System
2. GSM Alarm System
3. Hybrid Alarm System (Bisa PSTN dan GSM dalam satu Unit)
Main
Control Unit dari Alarm system akan menelpon dan mengirim SMS ke Handphone yang
sudah kita setting sebelumnya ke alat tersebut.
Step
No.3: Penempatan Main
Control Unit, karena dari sinilah kita akan menentukan jauh dekatnya ke Sensor
Alarm (yang menggunakan Kabel maupun yang Wireless). Kemudahan dijangkau ataupun
keamanan juga perlu si ALAT CONTROL UTAMA diperhatikan. Sehingga tidak mudah
dimatikan. Perlu tidaknya BOX safety khusus, serta penempatan UPS untuk
tambahan daya battery Alarm.
Step No. 3: Perlu diperhatikan pembagian Zone
dalam penempatan Sensor. Jumlah sensor dan jumlah Zone adalah 2 hal yang
berbeda, sering orang salah mengerti. Contoh: Anda membeli Alarm system dengan
Maksimum 3 Zone dan maksimum bisa 10 devices per Zone. Berarti anda bisa
menempatkan 30 Sensor ALARM maksimumnya.
Hal
lainnya yang perlu anda mengerti adalah, pembagian Zona juga bisa membuat anda
tahu bahwa si penyusup sudah memasuki wilayah mana, karena sensor dibagi/
ditempatkan berdasarkan zona.
Contoh:
Apabila alarm berbunyi dan menyebutkan zona berapa, maka anda akan mengerti
bahwa si penyusup sudah berada di mana (tentunya selama masih dalam jangkauan
sensor)
Zona
1 : Area pekarangan, dalam pagar tapi masih diluar rumah/ bangunan
Zona
2 : Sudah membuka Pintu/ Jendela
Zona
3 : Sudah memasuki ruang Tamu
Zona
4 : Kamar tidur, Ruang Kerja/ Brankas
Step No. 4: Instalasi sendiri atau dikerjakan
oleh ahlinya, karena akan ada biaya tambahan tentunya kalau di pasang dan install
oleh tehnisi khusus. Tapi semuanya tentunya perlu dipertimbangkan dari segi INSTALASI
EFEKTIF dan GARANSI CONTROL.
Step No. 5: Pastikan kembali soal garansi Product,
pelayanan Penjual dan Tehnisinya, serta Purna Jual yang baik, yang mau menerima
dan membantu keluhan dan kesulitan anda. Bisa saja kita membeli dengan Murah
tapi begitu ada kesulitan, cara yg terbaik kita ambil ternyata MEMATIKAN
SYSTEM.
Kami
pernah memasang CCTV di User kami, dan kami menemukan ada ALARM SYSTEM yang
mereka pakai, tapi kami perhatikan kabel yang ke Main Controlnya sudah tidak
disambungkan lagi. Pas kami Tanya kata mereka, ALARM nya sudah dimatikan,
soalnya kalau malam sering BERBUNYI dan menggannggu tetangga. Sedangkan si
PEMILIK rumahnya jauh dari MINIMARET tersebut, jadi dari pada mengganngu
tetangga, lebih baik dimatikan saja.
PERCUMA
DONG BELI ALARMNYA…$##%&^!@!#@$
Ini sih cara
cepat doang tapi malah merusak system.
Memang
ada beberapa kendala yang bisa menyebabkan ALARM BERBUNYI padahal tidak
seharusnya berbunyi, biasanya disebut FALSE ALARAM atau Alarm yg SALAH DETEKSI.
Next
Post akan kita bahas mengenai FALSE ALARM..
www.desirecctv.com
Desire Computer & CCTV
Perum Cikarang Baru
Jl. Antilop 5 Blok E2 No.65
021 328 999 71, 021 333 50 458
marketing@desirecctv.com